Sabtu, 24 Januari 2009

Kenapa anak sekolah harus les ?? Dan peran orang tua di dalamnya

Apa harus anak sekolah mendapatkan les tambahan? Saya pikir, jam belajar anak sekolah sekarang sudah cukup untuk proses belajar - mengajar. Tidak perlu ada les tambahan, yang meyebabkan nantinya otak anak tidak akan mencerna dalam pembelajaran yang diberikan. Setelah saya tanyakan kepada beberapa anak sekolah, rata - rata mengatakan letih dan tidak sanggup jika terus - menerus menjalani yang seperti ini. Lihat saja, 8 jam mereka habiskan waktu hidupnya setiap hari di sekolah. Sekarang ditambah lagi dengan les yang saya rasa tidak perlu unutk dilakukan. Pasti anak ada merasa bosan, sedangkan 8 jam saja saya sudah bosan berada di sekolah sewaktu saya sekolah dulu. Sekarang di tambah beberapa jam lagi, apa tidak ada yang memikirkan perkembangan anak?

Di tambahkan lagi oleh otak anak yang tidak mungkin dapat menyerap setiap pelajaran yang diberikan saat les. Otak pasti bentrok, karena setelah pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah, sekarang di tambah dengan les. Rata - rata les itu pasti membahas pelajaran yang sudah di pelajari.

Apalagi sekarang sudah ada yang namanya internet. Yang namanya warung internet pun berserakan. Pasti anak - anak sekolah yang bosan dengan les pada keluyuran pada saat les berlangsung. Saya dulu waktu SLTP memang sering begitu, tapi karena dulu warung internet belum ada dan masih top - topnya rental PS. Maka saya pun memutuskan untuk bermain kesana dengan teman - teman daripada mengikuti pelajaran tambahan yang menurut saya tidak perlu. Toh hasilnya, saya sudah meluluskan S3 saya, maksudnya SD, SLTP, SLTA dengan nilai yang cukup memuaskan. Meskipun sekarang saya sudah tamat sekolah, tapi saya tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Bukan karena saya tidak ingin, tetapi lebih karena masalah finansial. Anak sekolah rata- rata pulang pukul 3 sore, dan jika ada tambahan les maka pulangnya jadi pukul 5 sore. Sebenarnya antara pukul 3 hingga pukul 5 itu adalah jam bermainnya anak - anak.

Tidak perlu anak sekolah diforsir belajarnya agar mendapatkan nilai yang bagus nantinya.
Menurut saya, hanya butuh perhatian orang tua dalam menanggulangi masalah ini. Kenapa begitu? Saat anak pulang sekolah, cobalah agar orang tua memberikan perhatian sedikit saja untuk anaknya yang baru saja pulang sekolah. Anak yang baru pulang sekolah pasti ingin sekali diberikan belaian kasih sayang setelah letih dan penat saat belajar disekolah. Dalam hal ini, orang tua haruslah menanyakan bagaimana hari - hri anaknya di sekolah, buatlah agar mereka menceritakan bagaimana mereka tadi di sekolah. Apakah mereka sudah dapat pacar atau tanyakan pendapat mereka tentang guru - guru mereka di sekolah. Atau tanyakan jajan apa tadi disekolah. Dengan anak bercerita seperti itu, kepenatan yang terasa pada anak yang baru pulang sekolah pasti akan sedikit hilang meskipun tidak banyak. Tinggal hanya menyuruh mereka makan dan mandi. Dan sore harinya, jika masih ada waktu bermain, biarkanlah mereka bermain. Untuk menghilangkan kesuntukan yang masih melekat di otaknya setelah hampir separuh hari - harinya menghabiskan waktu mencerna pelajaran di sekolah.

Janganlah membentak anak - anak yang baru pulang sekolah, karena nantinya akan menuruni minat anak untuk bercerita bahkan tidak mau bercerita. Bercerita dengan anak itu akan sangat diperlukan. Apalagi orang tua dengan semangat mengarahkan agar anak mau dan giat belajar, pasti sang anak juga akan semangat dalam melakukannya.

Jadi anak sekolah memang tidak perlu untuk mendapatkan les dari sekolah, karena pelajaran yang biasa mereka dapat di sekolah itu sudah cukup. Sebenarnya itu tinggal bagaimana sang orang tua mendekati dan mengarahkan anaknya.

Tidak ada komentar: