Kamis, 29 Januari 2009

Perasaan Hati


Apa yang telah kulakukan? Aku telah salah dalam memilih. Kenapa tidak dia yang sebenarnya yang aku cintai yang aku pilih? Mungkin karena hatiku ini sudah ditolak olehnya. Aku pertama kali mengungkapkan perasaan cinta adalah kepada dirinya. Namun, aku ditolaknya. Sedih rasa hati ini, seperti tidak ingin bertemu lagi dengan dirinya, mungkin karena baru pertama kali menyatakan cinta kepada wanita. Aku lngsung berfikiran seperti itu. Tapi alasan dia menolakku bisa kuterima, karena aku menyatakan terlalu cepat. Dan dia pun tak menduganya jika akan secepat ini. Tapi aku mendengar kabar bahwa rasa sayangnya itu tidak akan berubah kepada ku. Namun aku tak mau mendengar dari omongan orang. Aku ingin dia nantinya akan mengatakan dengan sendirinya.

Sekarang, karena aku sudah terlalu sakit karena cinta. Aku pun menerima seorang wanita lain yang sebenarnya tidak aku cintai. Apa yang kulakukan? Aku pun tidak tahu. Ingin sekali aku mengatakan kata "putus" kepadanya, tapi ku tak sanggup. Dia telah memberikan seluruh hati dan jiwanya kepadaku. Aku pun tak sanggup jika nantinya melihat dia menangis dan kecewa kepadaku. Tapi itu harus kulakukan, jika tidak aku sendiri yang akan menyesal nantinya. Aku harus sanggup dan harus sanggup.

Mendengar aku sekarang jalan dengan wanita lain. Dia pun marah kepadaku, tidak dia katakan. Tapi tampak dari pesan - pesan yang dia tulis yang ditujukan kepada seorang lelaki yang merupakan sahabatnya dan dia tulis kenapa tidak dirimu sendiri yang mengatakan kalau sudah punya pacar, mengapa dia harus tahu dari orang lain. Bukannya aku terlalu percaya dari tulisannya itu, tapi memang aku orangnya mudah tersinggung dengan apa yang menyangkut kepada diriku.

Aku memang sangat mencintainya, tapi apa hatinya masih ada celah untukku? Sebentar lagi akan aku selesaikan semua sandiwara yang telah aku perbuat ini. Yang telah merugikan banyak pihak dan telah membuat hati orang terluka karenanya. Maafkan lah segalanya.

Setelah selesai dengan semua ini, aku harap semuanya bisa kembali seperti semula. Meskipun itu jauh dari kata terwujud, tapi akan aku usahakan semampu yang aku bisa.

Tulisan ini aku buat karena aku turut prihatin atas apa yang menimpa temanku. Eitss.....jangan mengira ini adalah kisah cintaku. Ini merupakan tulisan dari curahan hati temanku yang saat ini tengah kebingungan bagaimana cara untuk menyelesaikan sandiwara yang diperbuatnya dan semoga apa yang dia inginkan terwujud. Amieeennnnn.......

Sabtu, 24 Januari 2009

Kenapa anak sekolah harus les ?? Dan peran orang tua di dalamnya

Apa harus anak sekolah mendapatkan les tambahan? Saya pikir, jam belajar anak sekolah sekarang sudah cukup untuk proses belajar - mengajar. Tidak perlu ada les tambahan, yang meyebabkan nantinya otak anak tidak akan mencerna dalam pembelajaran yang diberikan. Setelah saya tanyakan kepada beberapa anak sekolah, rata - rata mengatakan letih dan tidak sanggup jika terus - menerus menjalani yang seperti ini. Lihat saja, 8 jam mereka habiskan waktu hidupnya setiap hari di sekolah. Sekarang ditambah lagi dengan les yang saya rasa tidak perlu unutk dilakukan. Pasti anak ada merasa bosan, sedangkan 8 jam saja saya sudah bosan berada di sekolah sewaktu saya sekolah dulu. Sekarang di tambah beberapa jam lagi, apa tidak ada yang memikirkan perkembangan anak?

Di tambahkan lagi oleh otak anak yang tidak mungkin dapat menyerap setiap pelajaran yang diberikan saat les. Otak pasti bentrok, karena setelah pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah, sekarang di tambah dengan les. Rata - rata les itu pasti membahas pelajaran yang sudah di pelajari.

Apalagi sekarang sudah ada yang namanya internet. Yang namanya warung internet pun berserakan. Pasti anak - anak sekolah yang bosan dengan les pada keluyuran pada saat les berlangsung. Saya dulu waktu SLTP memang sering begitu, tapi karena dulu warung internet belum ada dan masih top - topnya rental PS. Maka saya pun memutuskan untuk bermain kesana dengan teman - teman daripada mengikuti pelajaran tambahan yang menurut saya tidak perlu. Toh hasilnya, saya sudah meluluskan S3 saya, maksudnya SD, SLTP, SLTA dengan nilai yang cukup memuaskan. Meskipun sekarang saya sudah tamat sekolah, tapi saya tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Bukan karena saya tidak ingin, tetapi lebih karena masalah finansial. Anak sekolah rata- rata pulang pukul 3 sore, dan jika ada tambahan les maka pulangnya jadi pukul 5 sore. Sebenarnya antara pukul 3 hingga pukul 5 itu adalah jam bermainnya anak - anak.

Tidak perlu anak sekolah diforsir belajarnya agar mendapatkan nilai yang bagus nantinya.
Menurut saya, hanya butuh perhatian orang tua dalam menanggulangi masalah ini. Kenapa begitu? Saat anak pulang sekolah, cobalah agar orang tua memberikan perhatian sedikit saja untuk anaknya yang baru saja pulang sekolah. Anak yang baru pulang sekolah pasti ingin sekali diberikan belaian kasih sayang setelah letih dan penat saat belajar disekolah. Dalam hal ini, orang tua haruslah menanyakan bagaimana hari - hri anaknya di sekolah, buatlah agar mereka menceritakan bagaimana mereka tadi di sekolah. Apakah mereka sudah dapat pacar atau tanyakan pendapat mereka tentang guru - guru mereka di sekolah. Atau tanyakan jajan apa tadi disekolah. Dengan anak bercerita seperti itu, kepenatan yang terasa pada anak yang baru pulang sekolah pasti akan sedikit hilang meskipun tidak banyak. Tinggal hanya menyuruh mereka makan dan mandi. Dan sore harinya, jika masih ada waktu bermain, biarkanlah mereka bermain. Untuk menghilangkan kesuntukan yang masih melekat di otaknya setelah hampir separuh hari - harinya menghabiskan waktu mencerna pelajaran di sekolah.

Janganlah membentak anak - anak yang baru pulang sekolah, karena nantinya akan menuruni minat anak untuk bercerita bahkan tidak mau bercerita. Bercerita dengan anak itu akan sangat diperlukan. Apalagi orang tua dengan semangat mengarahkan agar anak mau dan giat belajar, pasti sang anak juga akan semangat dalam melakukannya.

Jadi anak sekolah memang tidak perlu untuk mendapatkan les dari sekolah, karena pelajaran yang biasa mereka dapat di sekolah itu sudah cukup. Sebenarnya itu tinggal bagaimana sang orang tua mendekati dan mengarahkan anaknya.

Sabtu, 17 Januari 2009

Baru nih....

Maaf yah.....saya baru belajar ng_blog nih.Kalau da salah dan janggal, saya mohon maaf. Kebetulan saya orangnya baik hati dan tidak sombong ( maunya muji diri sendiri, daripada gak da yang muji ) jadi semua kritikan yang jelek atau kritikan yang baik dan juga saran - sarannya Randy terima dengan sepenuh hati. Bagi teman - teman pengunjung blog ini, saya doakan semoga perjalan hidupnya selalu di berkahi Tuhan Y.M.E ( YAng Maha Esa ). Selamat menikmati ya...!!!

cewek.....

Kaum hawa ini bikin gw bingung. Kalimat pertamanya aja, saya mesti mikir slama 10 menit. Kenapa coba??
Pa sih yang membuat cewek itu cantik? Kata orang - orang yang sudah saya tanya nih...8 dari 10 orang cowok mengatakan kalau cewek itu cantik karena "dandan". Katanya gini, "Pa lo gak tau? Cewek itu akan tambah cantik kalau dia itu dandan". Tapi kalo menurut saya, cewek yang dandan justru menutupi kecantikannya. Entah kenapa jadi gak terasa kecantikan cewek itu. Cewek menurut saya akan lebih cantik jika menampilkan kecantikan alaminya. Kebanyakan cewek sekarang hobby banget tuh menggunakan yang namanya "bedak". Apa nantinya bedak itu akan ngebuat cewek terlihat cantik?? Darimana datangnya????
Kalau saya perhatikan, lama - kelamaan bedak yang menutupi wajah itu nantinya juga akan memudar. Dan muka akan terlihat seperti berminyak.
Tapi biarpun begitu, memang tak bisa dipungkiri kalau cewek atau wanita atau perempuan itu memang ketergantungan ( kayak narkoba aja ) sekali dengan yang namanya bedak, karena pacar saya salah satu pemakainya. He...he...he....